MANDAU, RIAU24JAM.COM – Pemerintah Kecamatan Mandau melakukan sosialisasi Pembinaan Wawasan Kebangsaan di Aula gedung Bathin Betuah, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Rabu (18/8) pagi.
Untuk dilakukan penguatan wawasan kebangsaan pemerintah Kecamatan Mandau mengadakan sosialisasi pembinaan wawasan kebangsaan agar dengan adanya wawasan kebangsaan ini setiap warga negara itu dapat terbangun, memiliki jiwa sosial yang tinggi, sehingga dengan itu menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan untuk membangun NKRI ini.
Sosialisasi ini dihadiri oleh Kapolsek Mandau AKP Jalifer L Toruan, Danramil Mandau Kapten ARH H Sitorus, Babinsa, Lurah/Kades, Satpol PP, RT/RW, LPMK, Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Karang Taruna, Pelajar, Mahasiswa Dan LSM/Ormas.
Camat Mandau Riki Rihardi, S.Stp, M.Si saat membuka sosialisasi ini mengatakan sosialisasi dilaksanakan agar masyarakat lebih memahami wawasan kebangsaan.
“Sosialisasi ini sangat diperlukan untuk masyarakat indonesia terutama di lingkungan kita Kecamatan Mandau ini, sebagai modal pengetahuan masyarakat dalam menjaga diri dari pengaruh faham-faham yang bertentangan dengan Ideologi Negara,” kata Riki.
“Sosialisasi Wawasan Kebangsaan merupakan suatu landasan bagi seluruh warga negara Indonesia dalam menjaga kedaulatan, persatuan dan kesatuan, serta memperkokoh tatanan hidup berbangsa dan bernegara secara utuh dan menyeluruh,” lanjut Camat Riki.
Senada Danramil Mandau sebagai narasumber menyampaikan, bahwa wawasan kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan pertahanan dan keamanan,” tutur Danramil Mandau.
“Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal,” pungkas Danramil.(*)
Kolom Komentar post