RIAU24JAM.COM – Cobalah sesekali kita berdiri di depan sebuah cermin, lalu coba kita bertanya kepada diri kita sendiri, siapa-siapa saja yang pernah membantu kita. Maka dengan seketika akan keluar nama-nama orang yang pernah atau telah membantu kita selama ini.
Apapun posisi kita hari ini, kita tidak pernah luput dari bantuan orang lain. Bahkan, pada posisi yang serba berkecukupan pun dengan penuh fasilitas yang ada, dipastikan kita masih memerlukan bantuan orang lain.
Sadar tidak sadar, mereka adalah orang-orang yang sengaja dikirim oleh Allah SWT untuk membantu sesama. Melalui uluran tangan merekalah, Allah SWT memberikan banyak kemudahan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya pada saat kita membutuhkan seperti disaat kita menuntut ilmu, pekerjaan, bisnis, karir, organisasi dan lainnya.
Sifat buruk yang dimiliki oleh manusia adalah mudah melupakan. Dan sejahat-jahatnya lupa adalah melupakan jasa baik orang dan perbuatan baik orang yang pernah diperbuat kepada kita.
Dengan tidak melupakan jasa orang kepada kita sekecil apapun bantuan tersebut, itulah sebuah bukti rasa berterima kasih dan rasa syukur kita. Paling tidak hal terkecil yang kita lakukan adalah dengan Bersilaturahim.
Anjing adalah binatang yang dikenal oleh manusia sebagai binatang yang najis, tetapi memiliki keistimewaan. Dimana seekor anjing akan sayang kepada majikannya melebihi sayangnya kepada anaknya dan ia tidak akan tidur semalaman demi menjaga majikannya.
Jika seekor anjing saja yang kita kenal sebagai bintang yang najis bisa setia dan tidak pernah akan lupa dengan jasa majikannya, maka kita sebagai manusia, makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT memiliki kelebihan dari segala apa yang Allah ciptakan didunia ini, harusnya lebih baik lagi dari seekor binatang dalam hal mengenang atau menginggat jasa orang yang pernah ada pada dirinya dan tidak akan mudah untuk melupakannya.
Kita cenderung lebih mudah untuk meneliti dan melihat kesalahan orang lain. Lalu, jarangnya kita untuk berinteropeksi diri menjadi alasan mengapa kita selalu menganggap diri kita yang paling benar.
Seseorang melakukan kesalahan adalah tindakan manusiawi. Yang menjadi soal adalah sikap kita terhadap kesalahannya tersebut. Apakah kita akan menganggapnya sebagai kesempatan untuk menghakiminya ataukah menjadikannya sebagai sebuah pelajaran untuk berefleksi diri.
Tidak jarang, kita diam-diam bersorak dibalik kesalahan orang lain. Karena hal itu bisa jadi bahan tertawaan atau pembicaraan. Apalagi yang melakukan kesalahan itu adalah orang yang tidak kita senangi. Semakin lebar kesempatan untuk menjelek-jelekannya.
Inilah pelajaran yang sebaiknya kita ambil. Bahwa kita perlu selalu mengingat-ingat kebaikan orang lain. Jangan hanya karena satu kesalahan kecil, lantas kita pun mengabaikan semua kebaikannya. Perlu kita ingat bahwa setiap manusia itu memliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh sebab itu, janganlah kita mudah menghakimi.
Ibarat kata pepatah mengatakan, “Panas setahun terhapus oleh hujan sehari”. Kebaikan dalam satu tahun hilang begitu saja, hanya karena satu kesalahan. Kurangilah memikirkan kekurangan dan kelemahan orang lain. Sering-seringlah kita mengingat kebaikannya.
Semoga bermanfaat.
Rb
Kolom Komentar post