DURI, RIAU24JAM.COM – Pemerintah Kecamatan Mandau menggelar Operasi Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat), Sabtu (18/9) malam.
Operasi Pekat ini dimulai sekira pukul 23.00 WIB dan dipimpin oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Kasi Trantib) Muhammad Vicky, S.STP serta di dampingi Komandan Pleton (Danton) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lional.
Memulai giat, pihaknya pertama kali menuju Duri Executive (DE) Hotel yang berlokasi di jalan Karet, Kelurahan Air Jamban atau tak jauh dari RSU Mutia Sari.
Di fasilitas penginapan ini, Vicky dan personel lainnya mendapati beberapa kamar hotel yang diisi oleh kaum hawa asal Kota Pekanbaru, bahkan Medan, Sumatera Utara.
Di tempat itu pula, petugas mendapati adanya sepasang kekasih yang bukan Suami-Istri (Non-Sutri). Di kamar hotel ini, petugas mendapati seorang lelaki yang tak mengenakan pakaian.
“Jadi saat pintunya kita ketuk, cukup lama barulah dibuka. Dan saat pintu terbuka, si lelakinya tidak mengenakan pakaian (baju, red),” kata Vicky, Minggu (19/9).
Ternyata, penghuni kamar itu bukan hanya si pria. Ditelusuri, seorang wanita ternyata sedang berada di dalam toilet dan dilaporkan sedang mengenakan pakaian. “Itu calon orang rumah (pacar) saya Pak, sedang pakai baju di toilet,” sebut pria yang berdomisili di jalan Simpang Jambu, Sebanga – Duri ini.
Tak diketahui tindakan apa yang dilakukan oleh keduanya di dalam kamar hotel ini hingga harus melepas pasangkan pakaian. Namun yang pasti, keberadaan pasangan Non-Suami Istri di dalam kamar ini mendapat peringatan keras dari Vicky.
“Kenapa satu kamar? Kan belum Suami-Istri. Tolong setelah ini harus dipisah kamarnya ya, kali ini sekedar kami ingatkan. Jangan diulangi,” tegur Vicky.
Selain pasangan Non-Sutri, malam itu petugas juga menemukan maraknya keberadaan wanita muda dari berbagai Kabupaten/Kota luar Riau yang menghuni kamar-kamar penginapan itu. Ditanya petugas, berbagai alasan pun mencuat. Mulai dari ‘Mereka Anak Saya’, ‘Teman Merantau’ dan bahkan sekedar ‘Lepas Kangen antar Teman’ pun dijadikan alasan berkilah kepada Satpol PP Mandau.
Meski demikian, Vicky tetap mengingatkan agar keberadaan tamu hotel yang berasal dari luar Riau untuk lebih dipantau ketat. Sebab, wabah pandemi COVID-19 masih sangat mungkin melonjak paparannya bila mobilitas pendatang (Non-Riau) marak terjadi.
Selain DE Hotel, petugas Operasi Pekat juga menyasar ke tempat-tempat karoke, salah satunya Celcius di Jalan Hangtuah Duri yang buka hingga larut malam. Vicky meminta kepada pihak Celcius, “ikuti aturan jangan buka sampai tengah malam,” tegas Vicky.
Setelah dari tempat karoke petugas lanjut ke penginapan Fajar Indah di jalan Jawa, kelurahan Gajah Sakti. Di tempat ini, nyaris seluruh kamar berisi para pekerja dari luar Bengkalis, bahkan beberapa diantaranya berasal dari luar Riau seperti Palembang, Jawa dan Sabang.
Saat dilakukannya pemeriksaan sekilas, rata-rata penghuni kamar adalah kaum adam dan mengaku sedang bekerja di wilayah Duri. Keberadaan tamu hotel dari luar Riau kembali membuat petugas semakin memperketat ketegasannya.
“Jangan sampai COVID-19 bergejolak lagi. Kalau ada tamu dari luar Riau, tolong betul-betul dicek suhunya, tanyakan riwayat perjalanannya, apakah sudah divaksin? Dan wajibkan taat prokes. Jangan sampai keberadaan orang luar malam menjadikan wabah semakin memuncak di tempat kita, pastikan dengan baik,” seru Kasi Trantib Mandau ini kepada manajemen penginapan Fajar Indah.(*)
Kolom Komentar post