BATAM, RIAU24JAM.COM – ”Maaf, sepertinya ibu di PELUNGGUT Hari Minggu malam ya..” bunyi pesan yang dikirim akun Facebook AT kepada Carolein Parewang pada 6 November 2019, pukul 12.46 WIB. Inilah menjadi cikal bakal hubungannya dimulai.
Koran ini membaca semua percakapan dari layanan messenger Facebook yang dipersilakan Carolein. Carolein mengemukakan, AT mengaku melihatnya di salah satu pujasera di Batuaji. Saat itu ia menatap perempuan tersebut yang duduk berseberangan dengannya tanpa ada pembicaraan. Selang beberapa hari setelahnya, ia menerima pesan dari AT.
”Saya langsung balas. Ngobrol dulu, perkenalan lalu tukaran nomor telepon,” ujar Carolein yang ditemui di Lubukbaja, sore kemarin.
Dua hari setelah percakapan dari messenger itu, kedua sejoli ini pun bertemu. Dua kali mengadakan pertemuan di Batam, selanjutnya AT mengajak Carolein ke Jakarta. ”Ke Jakarta itu, saya murni menemani dia. Waktu itu dia lagi kunjungan kerja,” ujar perempuan kelahiran 23 Maret 1992 ini.
Saat awal perkenalan, AT sudah mengungkapkan perasaannya terhadap Carolein. Saat itu, Carolein merespons supaya menjalani hubungan itu terlebih dulu dan melihat seperti apa ke depan. ”Waktu itu saya tak ada ikatan dengan siapa pun. Meski begitu, saya bilang ke dia ’kita belum sampai ke sana, kita jalani dulu’,” kenang Carolein.
Tiga bulan sejak menjalani hubungan, Carolein minta putus. Namun, AT tak mau memutuskan hubungan. AT mengungkapkan rasa cintanya kembali dengan memberikan satu cincin berlian seharga Rp 10 juta kepada Carolein di Pekanbaru. ”Dia memang selalu membawa saya tiap ada kunjungan kerja ke luar kota,” ungkapnya.
”Pokoknya setiap ada tugas. Ke Palembang, Medan, Jakarta, Yogyakarta, bahkan ke Danau Toba saat dia mengantarkan ponsel baru buat amang itu (ayah dari AT, red) atau diajak ke Semarang, di sana dia bertemu adiknya tapi saya tak ikut bertemu hanya menunggu di kejauhan,” bebernya.
Hubungan ini, meski belum disahkan, baik Carolein maupun AT sudah memiliki panggilan sayang bersama. ”Pak AT panggil saya mama, saya panggil dia papa,” jelas Carolein.
Pandangan Carolein mendadak menerawang. Pernyataan AT yang menyebutkan dia tidak ada hubungan dan merasa dijebak atas pemerasan uang membuat perempuan itu sakit hati.
”Percintaan itu benar-benar ada. Layaknya suami istri. Ayo pak AT jujurlah, jangan playing victim. Anda bilang cinta sama saya, saya juga cinta sama Anda. Saya bukan memeras. Kalau saya nggak benar, sudah dari dulu Anda saya manfaatkan,” ujarnya sambil berurai air mata.
Dia menambahkan, meski berita hubungannya ini sudah tersebar di online, pada 24 Agustus 2021 lalu, ia dan AT masih bersama di Tanjungpinang. ”Meski pun saat itu memang saya sudah emosi,” ujarnya sambil menunjukkan percakapan dari WhatsApp.
Awal pandemi 2020, mereka menjalani hubungan dimana AT dan Carolein tinggal satu kos di kawasan Nagoya. ”Di sana sejak Februari 2020 sampai 24 Agustus 2021 inilah,” ujar Carolein.
Dalam menjalani hubungan itu, AT memaksa Carolein supaya menuruti semua kemauannya. Dia pun berharap demikian, supaya AT mau mendengarkannya sebagai seorang wanita. ”Saya dipaksa untuk live location setiap hari, saya mau. Tapi dia sering membohongi saya,” jelasnya.
Saat tinggal bersama di kamar kos di Nagoya itu, AT memberikan bunga dengan pesan berisi ungkapan cinta kepada Carolein. Isinya ”Tidak ada yang bisa meredupkan cahaya yang bersinar dalam diri kita. Cinta dan kasih sayang mengalahkan ketakutan itu untuk hidup bersama. I love Carolein”.
Selain cinta, Carolein juga mengaku kasihan kepada AT. Saat itu AT curhat kepadanya, mau mencintai Carolein lebih lagi karena istrinya kurang perhatian sama pihak keluarga dari AT. ”Selain itu, dia bilang istrinya kurang peka mengurus dia di rumah. Saya kasihan,” ungkapnya.
Dalam menjalani hubungan terlarang ini, Carolein sempat hamil pada September 2020. Namun, karena kelelahan secara fisik dan emosi, dia keguguran. ”Pak AT, anggota dewan yang terhormat itu tahu itu. Responnya, ya memang dari awal dia tak mau anak itu. Waktu saya keguguran itu, dia cuma kasih saya uang Rp 2,5 juta,” ungkapnya.
Layaknya Tom and Jerry, Carolein mengungkapkan, meski ada rasa cinta di antara keduanya, tapi kerap selalu ada pertengkaran yang mengakibatkan barang-barangnya dirusak. ”Tas dan tiga HP saya pecah. Dia kasih uang, itu tak bisa saya pungkiri,” jelasnya.
Dia pun mengemukakan, pada 16 Maret 2021, Carolein dibayangi rasa cemburu karena AT membelikan istrinya cincin di toko yang sama di Pekanbaru tempat AT membelikannya cincin berlian. Saat itu juga, perempuan tersebut melemparkan cincinnya sehingga rusak. Sempat diperbaiki di salah satu toko mas di Panbil, namun akhirnya hilang.
”Dia bilang cuma ada aku. Alasannya tak berani menceraikan istrinya karena masih punya anak. Dia minta saya sabar, jangan marah, menunggu saja. Saya perempuan,” jelas Carolein.
Lantas sebagai perempuan, sudah tahu pria beristri, kenapa masih mau menjalani hubungan? ”Atas dasar perhatian awal yang diberikan kepada saya. Curhatannya tentang istrinya. Saya sudah tahu dia beristri, tapi saya cinta. Namun makin ke sini, semakin lama makin banyak peraturan yang tak masuk akal, akhirnya makin sering berantem,” jelasnya.
Puncak dari pertengkaran mereka, terjadi pada 16 Juli 2021 di kawasan Ruko Niaga Mas. Di depan salah satu anggota DPRD Batam, TS, Carolein dan AT bertengkar. Hari itu sudah malam sekitar pukul 20.00 WIB.
”Saya tarik beberapa kali pintu mobilnya. Dia tak mau membukakan. Sampai saya teriak ’Papa turun. AT turun!!!’ Barulah di situ dia mau buka kaca,” ungkapnya.
Soal dia dituduh menjebak AT dengan sejumlah uang, perempuan yang disapa Olin ini menyangkalnya. ”Waktu itu dia bilang, maumu apa? Saya bilang saya mau liburan. Saya stres karena kamu, ingin refreshing. Saya kasih jadwal liburan, dan ditanya berapa butuhnya, ya saya bilang Rp 200 juta. Dia bilang tak ada duit segitu,” ucapnya.
Mereka sempat berdamai. AT beberapa kali memberikannya uang. Selama mereka berhubungan, AT menafkahinya sekitar Rp 4-5 juta per bulan. ”Jadi, tidak benar yang dituduhkan ke saya bahwa saya memoloroti hartanya. Ini kabar kaleng-kaleng yang saya buat. Percintaan itu ada. Perselingkuhan ini ada,” ungkapnya.
Seberapa banyak Anda tahu soal AT? Carolein mengemukakan selama dua tahun, dia mengetahui banyak hal dengan AT. ”Dia lahir di Siarsam, 30 November 1974. Anak pertama. Inang itu (ibunya, red) boru Sidabutar. Punya anak empat namanya Feb.., Yos…., Asy.., dan Nah… KTP-nya masih saya pegang. Setiap urusan tugas luar kota, untuk urusan PCR, saya yang handle punya dia,” jelasnya.
Atas hubungan terlarang ini, dimana AT justru malah cuci tangan dan tak mau mengakui, membuat Olin geram. Dia pun sudah melaporkan secara lisan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Batam namun tak ditanggapi. Hingga akhirnya, siang kemarin, dia menyerahkan surat tertulis ke BK. ”Saya ditolak di BK. Diarahkan ke bagian umum. Saya berharap BK tegas soal ini,” imbuhnya.
Suratnya ke BK tersebut berisi permohonan BK supaya memfasilitasi janji-janji AT terhadapnya, yakni: Agar diperistri dengan sah sesuai dengan hukum yang berlaku, dan AT tidak membuatnya menderita secara lahir dan batin lagi.
Carolein pun menyesali hubungan terlarang yang berlangsung selama dua tahun ini. ”Tapi bukan kesalahan saya sendiri. Kesalahan pak AT juga yang mengkhianati istrinya. Saya siap kalau harus menjalani hukuman. AT juga harus menjalani hukuman. Kalau saya dipenjara, maka AT juga harus dipenjara,” tegasnya.
Dalam mengemukakan ini, Olin mengatakan, dia banyak yang mendekati supaya mau menjebak AT. ”Saya tak ada urusan politik. Dia yang mengetahui seberapa banyak musuhnya. Banyak yang mendekati saya untuk menjebak beliau. Tapi itu tak saya lakukan, karena apa? karena atas dasar cinta. Jadi, setop sangkut pautkan dengan politik. Harusnya sebagai pejabat publik, pak AT gentleman mengakui perbuatannya. Itu saja,” tutupnya.
Dikonfirmasi Batam Pos melalui sambungan telepon, anggota BK DPRD Batam, Aman, mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar menanggapi kedatangan orang yang mengadu ke BK DPRD Batam.
”Soal itu (kedatangan wanita yang melaporkan AT, red) intinya kami akan menganalisa dulu, kami pelajari dulu, karena kami belum tahu seperti apa sebenarnya permasalahannya,” ujar Aman mengakhiri.
Wartawan koran ini, beberapa kali menghubungi AT melalui telepon selulernya, namun tak pernah diangkat. “Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan,” begitu nada sambung yang terdengar.
Sumber: Batam Pos
Kolom Komentar post