MEDAN – Seorang warganet di Medan mengungkap pembunuhan terhadap binatang kesayangannya. Dia marah, pencurian dan penjagalan kucing untuk dikonsumsi pun dibongkar.
Terbongkarnya pencurian dan pembunuhan kucing ini diunggah pemilik akun Instagram @soniarizkikarai, Rabu (27/1). Dalam unggahannya, perempuan bernama Sonia ini menceritakan kejadian saat dia bersama temannya mencari kucingnya bernama Tayo, yang telah dua hari hilang. Kucing itu ditemukan telah terpenggal.
Dia menuliskan:
“Hari ini saya mencari kucing saya yang dua hari yang lalu hilang, setelah bertanya tanya kesana dan kemari akhirnya ada yang liat kucing saya dimasukkan ke goni sama orang yang katanya udah sering ngambilin kucing untuk dibunuh lalu dijual dagingnya dengan perkg 70.000.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk langsung ke rumahnya, awalnya tetangga disana ngasih tau rumah yang salah, sampai akhirnya saya bertanya sama anak anak di situ dan mereka menunjukkan rumah yang benar.
Setiba di lokasi saya bertanya mana bapak A mereka langsung bilang ada perlu apa? Saya jawab saya mau ngomong langsung sama bapak A, karena sebelum saya kesitu saya diperingati jangan langsung bahas kucing, dan akhirnya setelah berdebat panjang, ibu wulan yang ada di gambar ngeliat ada goni dan pas ditanyak jawaban mereka itu anjing, tapi buk wulan izin bukak dan setelah membuka nya kami melihat banyak kepala kucing bahkan kucing yang sedang hamil juga adaa, dan setelah itu saya lemas gabisa sambil nangis.
Lalu buk wulan bilang “nia ini ada kepala tayo” saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya. Tak lama kemudian ada bapak-bapak yang datangi kami sambil marah marah karena bising katanya. Dia maki maki kami juga ditempat dan sempat hampir adu tangan sama buk wulan, dan dia bilang kalau saya ngomong lagi dia bakal ludahi muka saya.
Saya udah lapor ke sana kemari, tapi ga ada hasil, bahkan saya udah bawak kepala kucing saya sebagai bukti ke polsek tapi sampai dipolsek polisinya gatau pasal tentang kucing dan abis itu mereka ketawa ketawa gajelas.
Ga lama kemudian saya dipanggil masuk ke dalam polsek dan ditanyain dan akhirnya mereka nyuruh saya ke polsek satunya lagi karena mereka bilang itu bukan daerah mereka.
Dan ini saya post sama daging daging beserta kepala kucing tapi gatau kenapa gabisa terpost
Dalam unggahannya, Sonia juga menyertakan gambar potongan-potongan tubuh kucing-kucing yang mereka temukan di lokasi.
Meski ditertawakan di Polsek setempat, Sonia memastikan akan terus membawa kasus ini ke ranah hukum. Doa tidak ingin ada lagi pembunuhan terhadap kucing.
“Iya sebentar lagi rencananya ke Polda,” ucap Sonia saat dihubungi, Kamis (28/1).
Kapolsek Medan Area, Kompol Faidir Chaniago menyatakan, kejadian yang viral itu berada di wilayah hukumnya. Namun, mereka belum menerima laporan dari Sonia.
“Yang dimaksudkan di viral itu bukan Polsek Medan Area. Kan dia jawab ini buka wilayah kami, berarti bukan wilayah kami. Berarti bukan polsek Medan Area yang ngomong begitu. Bisa saja di Polsek tetangga. Saya tidak menuduh polsek mana, intinya bukan anggota saya,” ujar Faidir.
Begitupun, personel Polsek Medan Area sudah diterjunkan ke lokasi yang disebutkan dalam unggahan itu. “Anggota sudah merapat ke TKP mengecek, bersabar dahulu,” ucapnya.
Sementara itu, Kanit Reserse Polsek Medan Area, Iptu Rianto mengatakan, mereka telah turun ke lokasi dan menemukan goni berisi anggota tubuh kucing. “Masih kita cari dulu ibu itu untuk membuat laporannya,” ujarnya.
Sumber : Merdeka.com https://www.google.com/amp/s/m.merdeka.com/amp/peristiwa/marah-hewannya-dibunuh-wanita-ini-bongkar-praktik-jagal-kucing-di-medan.html
Kolom Komentar post