
PEKANBARU – Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional Doni Monardo mengatakan, saat ini dalam rangka tracing untuk menemukan kasus positif Covid-19 dapat diibaratkan seperti menangkap Harimau di luar kandang.
Hal itu disampaikannya pada saat Rapat Koordinasi (Rakor) terkait perkembangan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Posko Covid-19 tingkat Desa/Kelurahan secara Virtual, Minggu (28/2/2021).
Doni mengungkapkan tugas para tracer diharapkan bisa menemukan kontak kasus positif Covid-19, jika diibaratkan seperti menangkap harimau di luar kandang lalu memasukkan ke kandang agar tidak membahayakan yang lainnya.
“Tugas tracing inilah yang nantinya diharapkan bisa mengembangkan dan juga menangkap Harimau yang di luar kandang itu lantas memasukkannya ke kandang agar tidak membahayakan yang lainnya,” jelasnya
Ia mengungkapkan, analogi analogi tersebut didapatkannya dari Kepala Laboratorium Universitas Andalas, dr. Andani.Â
“Jadi, sini analogi yang saya kutip dari penjelasan Doctor Andani yaitu Kepala Laboratorium Universitas Andalas. Beliau salah satu kepala laboratorium yang sangat agresif melakukan tracing dari awal sampai saat ini,” katanya.
Upaya tracing agresif sejak awal yang dilakukan oleh dr. Andani ini harusnya dijadikan pola kerja untuk menemukan kasus Covid-19 sejak awal agar yang memiliki kontak erat tersebut dapat dikarantina.
Dijelaskannya kenapa kontak erat ini harus dilakukan karantina, karena mereka bisa berperan sebagai orang tanpa gejala (OTG). Sehingga 85% penularan bisa jadi dilakukan oleh mereka tanpa gejala dan ini sangat membahayakan kelompok rentan.
“OTG sangat berbahaya bagi kelompok rentan, adapun kelompok rentan yaitu lansia, mereka yang usianya 60 tahun dan mereka yang punya komorbid. Kalau bisa kita lindungi dari OTG, maka resikonya akan semakin kita kurangi,” pungkasnya. (MCR/sem)
Kolom Komentar post