PEKANBARU – Gubernur Riau (Gubri), H Syamsuar ingatkan kepada warga Riau jangan ada lagi yang tersangkut hukum karena terkait kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Terutama karena menerima uang dari oknum yang sengaja membuka lahan secara membakar.
Gubri Syamsuar menyebutkan, melihat pengalaman permasalahan Karhutla sebelumnya. Ada beberapa warga yang ditawarkan sejumlah uang dan kemudian akhirnya malahan menjadi korban terjerat kasus hukum. Sementara, oknum-oknum yang membayar hanya mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak dari pembakaran tersebut.
“Saya tak ingin lagi ada warga Riau yang berhadapan dengan hukum hanya karena diberi uang oleh oknum untuk membuka lahan dengan cara membakar,” kata Syamsuar, pada Rabu (3/3/2021).Â
Gubri menambahkan, bahwa ia tak bosan-bosannya untuk mengajak seluruh pemuka agama, tokoh adat hingga kepala wilayah mulai dari tingkat RT hingga Bupati dan Wali Kota untuk turut mengedukasi masyarakat jika membuka lahan dengan cara membakar adalah cara yang salah dan membahayakan.
“Apalagi di tengah pandemi covid 19 ini yang masih membebani kehidupan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, untuk edukasi Karhutla Gubri sebelumnya juga sudah melakukan rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi Riau untuk mencari solusi supaya jangan membuka lahan dengan cara membakar.
“Sampai saat ini masih saja ada yang ditangkap karena Karhutla, artinya tidak jera yang juga jadi beban bagi kita semua.
“Untuk itu sosialisasi terus dilakukan dengan baik, karena semua ini tidak bisa ditangani oleh Pemerintah, TNI Polri saja melainkan juga harus dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya.
Terkait pembukaan lahan ini katanya, Pemprov Riau juga sudah menyiapkan berbagai program untuk masyarakat. Diantaranya menyediakan alat berat secara cuma-cuma atau tampa dipungut biaya untuk membuka lahan. Sehingga bagi masyarakat yang ingin mebuka lahan bisa mengajukan kepada intansi terkaot di daerah yang akan di teruskan ke tingkat provinsi.
“Alat berat itu sudah disediakan di PUPR Riau, jadi masyarakat bisa mengajukan peminjaman dan tidak lagi melakukan pembakaran untuk membuka lahan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau, Jim Ghafur, mengatakan sejak awal Januari hingga saat ini total luas lahan yang terbakar di Riau sudah mencapai seluas
492,56 hektar. Terdiri dari berbagai kabupaten kota, yaitu Kabupaten Bengkalis, yakni 102,65 ha. Kota Dumai 79,85 ha, Inhil 73,5 ha, Siak 54,5 ha, Pelalawan 31 Ha, Meranti 14 ha, Inhu 12 ha,, Rohil 11 Ha dan Kampar 3,55 Ha.
Sedangkan untuk titik api yang terdeteksi dan masih dalam penanggulangan sebanyak 19 titik dengan rincian di Kabupaten bengkalis 7 titik, Kota Dumai 3, Inhil 3 titim, Inhu 1 titik, Rohil 1 titik, dan Kepulauan Meranti sebanyak 4 titik.
“Sekarang Satgas Karhutla di sejumlah daerah masih berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan di 19 titik karhutla. Mudah-mudahan dalam waktu cepat sudah teratasi,” katanya.
Ia juga menjelaskan, tim penanganan titik api ini terdiri dari Satgas BPBD, TNI, Polri, manggala Agni dan beberapa tim terkait lainya. Dapangan para Satgas ini juga ada sedikit terkendala dilapangan. Diantaranya kondisi angin yang saat ini sedikit kencang yang membuat api cepat meluas.
“Kondisi lahan sangat kering dan angin kencang sehingga kebakaran cepat meluas,” tuturnya. (MC Riau/AZ)
Kolom Komentar post