PEKANBARU, RIAU24JAM.COM – Program Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Politenik Caltex Riau (PCR) berjalan sukses. Sejak diluncurkan pada 7 Maret 2023 lalu, Sejumlah ide kreatif berbasis pemberdayaan masyarakat muncul dari para peserta.
Pada sesi terakhir yang digelar di Hotel Pangeran, Pekanbaru pada 12-13 Agustus 2023, sebanyak 35 pemuda yang terbagi dalam 7 kelompok saling berkompetisi memaparkan ide dan gagasan dalam merancang program inovatif untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Riau.
Di hadapan dewan juri, masing-masing kelompok penuh antusias memaparkan program inovatif pemberdayaan masyarakat yang didapat dari serangkaian studi lapangan menggunakan metode riset yang teruji. Adapun tim penilai yakni, Manager External Coomunications & Stakeholder Relation (ECSR) South PHR Wan Dedi Yudishtira, Manager ECSR north PHR Rudi Arief, Direktur PCR Dadang Syarif Sihabudin Sahid, Kepala Bidang Layanan Pemuda Dispora Riau Helvandi dan Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rochaddy.
Setelah melalui proses presentasi dan penilaian, dewan juri memutuskan tiga pemenang dari tujuh program inovatif yang diajukan para peserta. Juara I diraih kelompok Inkubasi Bisnis Lestari (Kubisa), di Siak.
“Inkubasi yang kami lakukan tidak hanya menciptakan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga fokus memperhatikan dampak lingkungan,” kata Cindi Shandoval mewakili kelompoknya, Senin (14/8/2023).
Cindi dan kelompoknya mendorong pemuda berinovasi dalam budi daya perkebunan dengan komoditas ramah gambut seperti nanas dan sagu hingga proses hilirisasi produk.
“Diharapkan setiap tahunnya akan tercipta wirausahawan muda baru di Riau yang berwawasan lingkungan,” katanya.
Sedangkan Juara II diraih kelompok UMKM Sawit Naik Kelas yang diketuai Hendra Dermawan. Kelompok ini fokus dalam peningkatan pelatihan dan pembinanan UMKM di Kepenghuluan Bangko Jaya, Kecamatan Bangko Pusako, Kecamatan Rokan Hilir. Program yang diusung fokus dalam peningkatan kemampuan masyarakat dalam pengolahan limbah lidi sawit untuk menjadi produk turunan kerajinan tangan seperti piring, kotak tisu hingga tas.
“Kami ingin meningkatkan kapasitas UMKM sebagai garda terdepan dan pertahanan ekonomi bangsa. Lahirnya produk unggul daerah serta memberi nilai tambah bagi masyarakat tempatan,” tuturnya.
Sedangkan Juara III diraih kelompok Kawan Desa. Kelompok ini fokus menggali potensi peternakan lebah Trigona Itama dalam menggerakan ekonomi masyarakat Desa Subarak, Kecamatan Gunung Sahilan, Kampar.
“Melalui program ini kami ingin membina masyarakat peternak madu agar lebih terarah dalam pemasaran. Mulai dari pengemasan (packaging) dan perizinan,” kata Vindi Zelvira.
Sebagaimana diketahui, Program RiYoLC merupakan ajang kolaborasi PHR dengan tokoh-tokoh muda untuk melahirkan ide-ide dan pemikiran kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat Riau. Melalui pertemuan ini, peserta diharapkan dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman sehingga bisa membuka cakrawala dan cara pandang untuk kemajuan bersama.
Peserta mendapat pelatihan dan pendampingan dari para mentor PHR dan PCR dalam belajar mewujudkan ide dan gagasan program secara sistematis menggunakan metode yang teruji. Adapun materi pelatihan meliputi, kepemimpinan, penyelesaian masalah, berpikir kritis, manajemen proyek serta komunikasi dan presentasi.
Kegiatan ini diikuti 35 peserta yang berasal dari tujuh daerah operasi yakni Rokan Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis, Siak, Kampar, Pekanbaru dan Dumai. Latar belakang peserta beragam mulai dari penggerak UMKM, organisasi kepemudaan dan mahasiswa.
Kegiatan ini sebagai wujud nyata kesungguhan PHR dalam meningkatkan SDM Riau yang unggul dan terampil. Peningkatan SDM merupakan instrumen penting dalam kemajuan bangsa, di mana dunia industri perlu mengambil peran dalam pengembangan SDM demi menciptakan ekosistem yang baik serta melahirkan generasi muda yang berdaya saing.
“Kami melihat perkembangan di setiap tahapannya. Mudah-mudahan akan memberikan manfaat luar biasa. Tidak hanya pada peserta namun yang paling penting adalah implementasi di lapangan. Bagaimana peserta menerapkan seluruh program yang sudah dirancang dapat dilaksanakan secara konsisten sehingga memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” kata Rudi.
Menurut Rudi, sebagai tokoh muda yang dibekali kreativitas dan memiliki inovasi, peserta Riyo LC diharapkan mampu menyelesaikan persoalan yang ada di tengah masyarakat.
“Mencoba mengupas secara tuntas masalah dan menyiapkan solusi-solusinya. Sehingga Ketika di lapangan berhadapan dengan masalah yang diidentifikasi dari awal, maka teman-teman (peserta) dapat dengan mudah bisa memberikan solusi. Mudah-mudahan program ini bisa dijalankan. Sebagai penggagas program, tentunya kita memiliki suatu kebanggaan, membuat sebuah legasi menjadi bagian dari mata rantai positif untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Rudi.
Mewakili Pemerintah Provinsi Riau, Kabid Layanan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga Helfandi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PHR dan PCR atas terlaksananya program Riau’s Youth Leader Club ini.
“Terima kasih kepada PHR dan PCR atas terlaksananya program ini. Di mana kegiatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan SDM generasi muda,” katanya.
Ide-ide kreatif yang lahir nantinya diharapkan dapat diaplikasikan bersama dalam program kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
TENTANG PHR WK ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018. Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021.
Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina.
Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.
(Rls/Phr/R24j)
Kolom Komentar post