RIAU24JAM.COM, DURI – Generasi muda atau kerap disebut kaum Milenial di Kecamatan Mandau, Duri menggelar diskusi cerdas (Discas), Kamis (26/11) malam.
Gelaran giat di Piramida Cafe itu ditaja guna mencari dan memilih calon pemimpin berintegritas untuk menahkodai Kabupaten Bengkalis lima tahun mendatang.
Tak hanya mengulik satu pasangan calon (Paslon) kandidat saja, namun ngobrol santai malam ini lebih terfokus dalam menelusuri track record keempat paslon Bupati-Wakil Bupati yang tengah berkontestasi pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020.
Hadir sebagai narasumber, Bobson Samsir Simbolon, SH., C.L.A., C.P.L.C dan sederet titel resmi lainnya yang turut disandang Penyuluh Anti Korupsi Muda (Pratama) yang telah tersertifikasi oleh LSP KPK RI.
“Malam ini, kita tak bicara politiknya. Kita bahas integritas seluruh paslon dalam konsistensinya dalam mencegah terjadinya tindak pidana korupsi (Tipikor). Apakah ada yang benar-benar serius dalam melaksanakannya? Itu yang kita bahas,” kata Bobson.
Ia menjelaskan, dari empat paslon yang ada saat ini di Bengkalis, diharapkan yang terpilih nantinya mampu menjalankan pencegahan korupsi dengan integritas tinggi.
Ia menyebut, para calon pemimpin yang ada saat ini haruslah bersandarkan kepada sembilan pilar atau tanda yang diprakarsai oleh lembaga anti rasuah, KPK RI.
“Pemimpin yang kita cari saat ini adalah mereka atau (Dia) yang tidak pernah terlibat praktik Korupsi, kedua, cari pemimpin yang tidak melakukan praktik politik uang,” tegasnya.
“Jangan sampai suaramu terbeli dengan praktik sesat, pilih calon pemimpin yang sungguh-sungguh mau menjalankan pencegahan korupsi,” imbuhnya.
Ketiga, lanjutnya, setiap orang harus dan bertanggung jawab dalam memilih pemimpin yang bagus rekam jejaknya dan siap dalam melaksanakan pencegahan korupsi. Keempat, setiap pemilih wajib memilih mereka yang patuh melaporkan harta kekayaan ke LHKPN.
Adapun tanda kelima, masih kata Bob, setiap pemilih nantinya wajib memiliki Visi-Misi yang mencerminkan semangat anti korupsi. Keenam, setiap pemilih wajiblah mencari pemimpin yang peduli kepada pemilih, merakyat dan berpihak pada keadilan.
“Ketujuh, kita saat ini wajiblah mencari pemimpin yang menghindari dan terhindar dari konflik kepentingan seperti Kolusi dan Nepotisme. Kedelapan, carilah calon pemimpin bergaya hidup sederhana,” imbuhnya.
“Dan terakhir, kita harus mencari calon pemimpin yang berani dan bertanggung jawab dalam mengambil setiap keputusan yang berkeadilan dan terhindar dari praktik Korupsi,” tuturnya.
Mendengar pemaparan itu, Indah selaku moderator dalam obrolan santai itu sontak melontarkan kesempatan bertanya kepada para para peserta dan tamu spesial dalam acara kala itu.
Sinchan (nama gaul kekinian), Leo, Rudi, Bresly, Ramadhan, Asril Chaniago dan beberapa peserta diskusi cerdas lainnya turut melontarkan pertanyaan sesuai tema yang dicantumkan.
Dari segenap pertanyaan yang ada, Bob merangkum bahwa saat ini hanya Kasmarni lah yang berkomitmen penuh dalam menjalankan program atau gerakan pencegahan korupsi dalam program kerjanya lima tahun mendatang.
“Saya selaku penyuluh anti korupsi muda yang telah terverifikasi LSP KPK RI baru menerima komitmen dari Kasmarni. Hanya Kasmarni yang saat ini berkomitmen untuk menjalankan program pencegahan korupsi. Dan hal ini sudah saya laporkan ke tingkat pusat lewat jajaran Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (STRANAS-PK) yang berkantor di gedung Merah-Putih (KPK RI) di Jakarta. Hemat saya, Kasmarni cukup sesuai dengan sembilan tanda pemimpin berintegritas sebagaimana dimaksud KPK RI,” pungkasnya.
Kolom Komentar post