Port Moresby, RIAU24JAM.COM – Perselisihan soal gaji tentara dan polisi Papua Nugini memicu unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di ibu kota Port Moresby. Kerumunan massa yang marah membakar mobil polisi di luar kantor Perdana Menteri (PM) Papua Nugini.
Seperti dilansir AFP, Rabu (10/1/2024), para tentara, personel kepolisian dan para staf penjara setempat menggelar unjuk rasa damai pada Rabu (10/1) pagi waktu setempat, setelah menyadari gaji mereka dipotong tanpa penjelasan.
Namun pada Rabu (10/1) sore waktu setempat, kerusuhan pecah dan menyebar hingga ke seluruh wilayah Port Moresby. Sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan massa menjara toko-toko dan para personel kepolisian berusaha memulihkan ketertiban.
“Sangat disayangkan situasinya menjadi seperti ini, sangat tidak beralasan,” ucap Komisioner Kepolisian Papua Nugini, David Manning, dalam pernyataannya.
“Tapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk mengendalikan situasi di kota ini,” tegasnya.
Beberapa rekaman video menunjukkan massa yang merusuh juga berupaya menghancurkan rantai pada gerbang keamanan di luar kompleks kantor PM Papua Nugini, sebelumnya akhirnya berhasil melepaskan rantai tersebut.
Namun, menurut koresponden AFP di lokasi, massa gagal membakar pos penjagaan, dan akhirnya membakar sebuah SUV berwarna putih milik kepolisian yang diparkir di luar kompleks.
Tidak diketahui secara jelas apakah kerusuhan yang terjadi ini ada kaitannya dengan para personel pasukan keamanan yang menggelar unjuk rasa sebelumnya.
Seorang koresponden AFP yang berbasis di Port Moresby menyebut gabungan “polisi, tentara dan warga sipil” tampaknya terlibat dalam kerusuhan.
Pemerintah Papua Nugini mengatakan pemotongan gaji itu merupakan akibat dari kesalahan yang tidak disengaja dan berjanji untuk segera memperbaikinya. (nvc/ita)
Sumber: Detik
Kolom Komentar post