PEKANBARU, RIAU24JAM.COM – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan terus berupaya mendukung kemajuan sektor pariwisata di Provinsi Riau. Melalui program pengembangan Desa Wisata, PHR bersama mitra pelaksana Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau mendorong Sertifikasi Kompetensi Pemandu Wisata bagi kelompok sadar wisata di Riau.
Sertifikasi pemandu wisata merupakan bagian dari komitmen PHR dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) Riau dalam industri pariwisata. Hal ini diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat khususnya di Desa Wisata binaan PHR.
“Semoga kelompok sadar wisata menjadi lebih profesional, yang pada akhirnya dapat mendukung upaya pemerintah Provinsi Riau dalam mempromosikan potensi wisata ke tingkat nasional bahkan internasional,” kata Manager CSR Pertamina Hulu Rokan Pinto Budi Bowo Laksono, Jumat (29/12/2023).
Sertifikasi sekaligus Pelatihan Pemandu Wisata telah dilaksanakan selama tiga hari di Pekanbaru, pada 11–13 Desember 2023 lalu. Dalam kegiatan itu, peserta yang berjumlah 20 orang berasal dari sejumlah Desa Wisata binaan PHR juga mendapat pelatihan kiat mengelola potensi wisata di daerah masing-masing.
Kompetensi dan Sertifikasi Pemandu Wisata dilaksanakan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo. Adapun materi yang dibahas di antaranya pembuatan laporan pemandu wisata, menangani situasi konflik, mengkuti prosedur kesehatan, keamanan dan keselamatan (K3), melakukan kerja sama dengan kolega dan wisatawan, mengembangkan dan memutahirkan pengetahuan pariwisata.
Sertifikasi Kompetensi Pemandu Wisata merupakan rangkaian dari Program Desa Wisata yang digagas PHR bersama STP Riau. Dengan adanya standarisasi kompetensi pemandu wisata memberikan peluang bagi penggiat pariwisata untuk terus mampu mengembangkan paket wisatanya hingga menggali kemampuang _story telling_ dalam mempromosikan potensi wisata di daerah masing-masing.
“Sertifikasi ini untuk menjamin kualitas layanan bagi pemandu, memastikan bahwa pemandu wisata memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk memberikan layanan berkualitas kepada wisatawan. Hal ini mencakup pengetahuan tentang destinasi wisata, sejarah, budaya, dan keterampilan komunikasi yang baik,” kata Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Riau Eni Sumiarsih.
Sekretaris Dinas Pariwisata Riau Ade Yudishtira mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau mengapresiasi PHR dan STP Riau dengan konsisten mendukung kemajuan pariwisata Riau. Standar kompetensi kerja nasional ini dinilai penting dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi pemandu wisata agar mampu bersaing dalam industri pariwisata baik di Riau maupun tingkat nasional.
“Pemandu wisata merupakan usaha yang memiliki fungsi penghubung antara wisatawan dengan desitinasi wisata. Mengingat cukup esensial dalam pengemasan, maka diperlukan pemandu wisata yang tangguh dan terampil. Terima kasih PHR dan STP Riau atas dukungannya dalam mencerdaskan SDM Pariwisata di Riau,” katanya.
Sejak awal, potensi pariwisata di Riau telah menjadi fokus PHR melalui strategi program Desa Wisata, baik itu pembinaan sumber daya manusia (SDM) maupun produk ekonomi kreatif. Dengan menggandeng Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Riau sebagai mitra pelaksana, PHR berupaya mengembangkan potensi wisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/CBT).
Beberapa capaian telah diraih di antaranya, Desa Wisata Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis yang meraih Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 kategori Daya Tarik Pengunjung dan berhasil mencatatkan nama di Museum Rekor Muri Indonesia (MURI). Kemudian Desa Koto Mesjid di Kabupaten Kampar yang dikenal dengan Desa Wisata Kampung Patin, meraih Juara I Regional Wilayah I Sumatera Lomba Desa/Kelurahan 2023 tingkat nasional yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
PHR juga turut mendorong pengembangan potensi wisata Pulau Belimbing di Bangkinang, Kampar menyimpan banyak potensi wisata alam dan kearifan lokal yang sarat dengan budaya. Selanjutnya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Pekanbaru yang ikonik, memiliki nilai sejarah dan budaya.**
Kolom Komentar post