PAMEKASAN, RIAU24JAM.COM – Seorang warga Desa Sonok, Kecamatan Nonggunong, Kabupaten Sumenep bernama Hendrayani (33) melahirkan bayi perempuan di atas perahu tanpa pertolongan tenaga medis.
Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, Hendrayani tinggal di Pulau Bulumanok, sebuah pulau kecil di Kepulauan Sapuadi–hanya berisi dua kecamatan yakni Nonggunong dan Gayam.
Perempuan tersebut ingin, proses persalinannya dapat ditolong bidan desa. Tapi pada hari itu itu bidan desa diketahui sedang tidak masuk.
Sehingga tak ada pilihan lain, Hendrayani harus ke Puskesmas Nonggunong yang hanya bisa dicapai dengan menyeberangi laut.
Namun di tengah perjalanan, Hendrayani merasa kesakitan. Belum pula sampai ke tempat tujuan, proses kelahiran sudah terjadi di atas perahu. Karena bayi sudah lahir maka keluarga pun memilih untuk berputar arah tak melanjutkan perjalanan.
Nunahsan, salah seorang perangkat desa di Pulau Bulumanuk, membenarkan adanya peristiwa ibu melahirkan di atas perahu. Ia pun mengaku prihatin, sebab kejadian tersebut bukan kali pertama.
“Ini sudah berkali-kali terjadi pada warga lain. Sudah banyak dari masyarakat Pulau Bulumanok yang mau melahirkan harus dirujuk ke Puskesmas Nonggunong. Penyebabnya, karena tidak ada tenaga kesehatan,” tutur Nunahsan melalui keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (21/2).
Menurut dia, warga kepulauan sudah pernah mengajukan ketersediaan tenaga medis ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep melalui Puskesmas Nonggunong untuk ditugaskan di Pulau Bulumanok. Akan tetapi permintaan itu belum membuahkan hasil.
“Kami sering meminta tolong agar dikasih bidan atau tim medis yang berpengalaman. Kasihan rakyat di sini. Kami sudah meminta bantuan mulai dari dulu sampai sekarang masih belum direspons pemerintah,” ujar Nunahsan lagi.
Namun begitu kondisi minimnya tenaga medis di wilayah tersebut dibantah oleh Camat Nonggunong, Rais Yusuf.
Menurut Rais, warga Pulau Bulumanuk sudah memiliki seorang tenaga medis yang merupakan penduduk setempat. Hanya saja, kata dia keberadaan tenaga kesehatan itu oleh warga malah tak dimanfaatkan dengan optimal.
“Kalau untuk medisnya di sana ada. Justru setelah difasilitasi, kurang difungsikan,” papar Rais.
Sementara mengenai keluhan warga soal kendala transportasi untuk pelayanan publik–sebagaimana kasus Hendrayani, hal tersebut memang diakui Rais. Tapi menurut dia, pemerintah tak wajib memenuhi sarana transportasi sesuai kemauan penduduk kepulauan.
Sumber : CNN Indonesia
Kolom Komentar post