DURI, RIAU24JAM.COM – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kawasan Mandau Provinsi Riau wilayah Bengkalis dan Siak Sri Indrapura memberikan dukungan penuh terhadap LAMR terhadap pengelolaan Blok Rokan, pasca peralihan dari PT CPI ke Pertamina tahun ini.
” Seperti yang sudah disampaikan DPH LAMR Datuk Sri Syahril Abubakar, permintaan 39 persen pengelolaan Blok Rokan diberikan kepada LAMR, kami merespon positif. Supaya anak negeri tidak lagi menjadi penonton di negeri sendiri. Namun hendaknya diberikan peran yang memadai untuk ikut mengelola hasil bumi di negeri Melayu ini,” ujar Majelis Tinggi Adat LAMR Kawasan Mandau, Datuk Sri Fahruddin Syarif, didampingi Datuk H. Syafrun Almandau, Senin (15/02/21).
Datuk Sri Fahruddin Syarif juga berharap agar LAMR Kawasan Mandau ikut dilibatkan dalam program pengelolaan Blok Rokan tersebut, karena Duri (Kabupaten Bengkalis), Kandis-Minas (Kabupaten Siak) termasuk dalam kawasannya.
” Hendaknya LAMR provinsi mengajak kami dan LAMR Mandau (diketuai Datuk H. Revolaysa), biar kita kompak dan bersama-sama. Karena tidak gampang mengelola sumber daya alam seluas ini. Dibutuhkan tenaga, pikiran dan sumber daya manusia dari anak-anak negeri yang sudah punya kualifikasi di bidang Migas. Dengan adanya kerjasama yang baik 39 persen yang diminta itu bisa direalisasikan,” ungkap Datuk Sri Fahruddin Syarif.
Ditambahkan, Datuk H. Syafrun Almandau, pengelolaan Blok Rokan nantinya akan tetap mengacu pada konsep profesionalisme bisnis. Namun LAMR bisa mengambil peran memajukan putra putri Melayu terbaik untuk berada di jajaran yang lebih tinggi.
” Selama ini putra Melayu tidak ada yang menempati posisi tinggi, mungkin kurangnya dukungan dan lobi-lobi. Di Blok Rokan ini kesempatan terbesar kita mengambil peran yang lebih strategis, tanpa mengabaikan nilai-nilai profesionalisme,” imbuhnya.
Disisi lain, apabila LAMR bisa mendapatkan 39 persen tersebut yang tentunya membutuhkan sokongan kuat dari jajaran vertikal dibawahnya, peluang kerja bagi anak negeri dan tempatan akan terbuka lebar. ” Anak negeri memiliki tanggung jawab memajukan daerahnya, karena mereka berada dalam sistem. Jangan lagi kita menjadi penonton, tapi harus jadi pemainnya,” urai Datuk H. Syafrun Almandau lagi.
Datuk H. Syafrun Almandau optimis pembangunan di Riau akan meningkat pesan apabila LAMR mampu mendapatkan 39 persen pengelolaan tersebut. ” Tentu porsi yang didapatkan daerah menjadi lebih besar untuk memajukan Riau dari semua aspek, seperti infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakatnya dan sumber daya manusia,” tukasnya.(redaksi)
Kolom Komentar post