PEKANBARU, RIAU24JAM.COM – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Decymus mengatakan bahwa perekonomian Riau pada triwulan IV 2020 tercatat kontraksi sebesar 1,47 persen secara year on year (yoy), namun membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang kontraksi sebesar 1,67 persen yoy.
“Trajectory angka pertumbuhan secara triwulanan menunjukkan ekonomi Riau mulai berangsur pulih pada paruh kedua 2020,” kata Decymus.
Ia menjelaskan bahwa secara tahunan, perekonomian Riau tahun 2020 mengalami kontraksi 1,12 persen, kontraksi pertumbuhan ekonomi yang dialami Riau tidak sedalam kontraksi ekonomi Sumatera dan Nasional yang mana masing-masing terkontraksi 1,19 persen dan 2,07 persen.
“Pemulihan ekonomi Riau didorong oleh kuatnya permintaan terhadap komoditas utama yaitu CPO dan Kelapa,” ujarnya
Tambahnya kedua komoditas tersebut merupakan bahan baku berbagai produk daily needs seperti bahan sabun, shampoo, dan sebagainya, yang permintaannya meningkat dimasa pandemi sehingga kondisi tersebut turut mendorong pertumbuhan kinerja ekspor non migas yang pertumbuhannya mencapai titik tertinggi dalam 3 tahun terakhir.
Lanjutnya sementara penurunan daya beli dan terbatasnya aktivitas masyarakat sebagai dampak pandemi Covid-19 menyebabkan kontraksi pada lapangan usaha, sektor perdagangan dan reparasi, dan lapangan usaha sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.
“Selain itu, lapangan usaha pada sektor konstruksi juga mengalami kontraksi terkait penundaan proyek infrastruktur sebagai dampak realokasi anggaran pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk penanganan pandemi,” terangnya
Adapun detil pertumbuhan (%yoy) komponen Produk domestik regional bruto (PDRB) Triwulan IV 2020 adalah sebagai berikut.
PDRB Penggunaan diantaranya yaitu Konsumsi RT -1,57%,Konsumsi LNPRT 8,02%, Konsumsi Pemerintah 4,05%, PMTB -4,66%, Ekspor LN 20,85%, Impor LN 11,37%. PDRB Lapangan Usaha antara lain Pertanian 3,08%, Pertambangan -5,37%, Industri Pengolahan -0,02%, Konstruksi -4,86% dan Perdagangan -8,19%
Sementara, detil pertumbuhan (%yoy) komponen PDRB Tahun 2020 sebagai berikut. PDRB Penggunaan: Konsumsi RT -2,11%, Konsumsi LNPRT -0,40%, Konsumsi Pemerintah -6,39%, PMTB -1,86%, Ekspor LN 13,10%, Impor LN -7,02%. PDRB Lapangan Usaha diantaranya Pertanian 4,35%, Pertambangan -6,56%, Industri Pengolahan 1,93%, Konstruksi -3,28% dan Perdagangan -12,01%. (MCR/sem)
Sumber : https://mediacenter.riau.go.id/read/60321/3-tahun-terakhir-pertumbuhan-ekspor-non-migas.html
Kolom Komentar post