(Pekanbaru-Riau24jam.com) Lembaga Riau Research Centre (RRC) merilis hasil survei terbaru Pilkada Kabupaten Bengkalis 2020. Dalam survei itu, jika Pilkada digelar hari ini, Jumat (04/12/2020), pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Kasmarni-Bagus Santoso (KBS) berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Bengkalis.
Hasil survei terbaru RRC yang digawangi Eko Fambudi itu merilis pasangan nomor urut 3 Kasmarni-Bagus Santoso menempati urutan pertama dengan elektabilitas tertinggi sebesar 32,90 persen. Pasangan ini diusung 5 partai politik PAN, PBB, Nasdem, Demokrat dan Gerindra.
Dibawah elektabilitas KBS menyusul pasangan nomor urut 2 Abi Bahrun-Herman dengan elektabilitas 20,73 persen. Selanjutnya urutan ketiga pasangan nomor 4 Indra Gunawan-Samsu Dalimunthe dengan elektabilitas 20,59 persen. Terakhir pasangan nomor 1 Kaderismanto-Sri Barat dengan elektabiiitas 10,67 persen.
“Selisih tingkat elektabilitas pasangan nomor 3 KBS dan pasangan nomor 2 AMAN sebesar 12,17 persen. Selisih tersebut lebih besar dari tingkat Margin of Error (MoE) sekitar 3 persen. Dengan hasil ini RRC memperkirakan pasangan KBS akan unggul dibandingkan dengan pasangan lain,” jelas Eko sembari menyebut ada 15,12 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan (undecided).
Disampaikan Eko, survei ini diadakan pada periode 6 November hingga dengan 14 November 2020 dengan metode systematic sampling pada unit Rukun Tetangga (RT) terpilih. Ada 1.462 responden yang diambil sebagai sample yang tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis.
“Khusus untuk Kecamatan Mandau, Pinggir, Bathin Solapan, Talang Mandau, Bengkalis dan Bantan, sampel mencakup seluruh desa/kelurahan yang ada di kecamatan-kecamatan tersebut. Margin of Error dari survei ini adalah 3 persen untuk estimasi tingkat kabupaten,” ujar Survei Manager RRC itu.
Eko juga menyebut bahwa survei diadakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya tradisi ilmiah dalam menyimpulkan sesuatu. Terutama pada momentum pesta demokrasi Pilkada Kabupaten Bengkalis ini.
“Ini preferensi politik menjelang pelaksanaan Pilkada. Biasanya hasil akhir pemilihan tak jauh beda dengan hasil survei kami ini,” ujar Eko lagi.
Kolom Komentar post