(riau24jam.com) Pada pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020, Joe Biden dari partai demokrat menang dengan 290 suara elektoral dan terpilih sebagai Presiden Amerika periode selanjutnya mengalahkan pesaingnya yaitu Donald Trump dengan 214 suara.
Sebelum terpilih jadi presiden dengan menang pilpres Amerika 2020, Joe Biden sudah memecahkan rekor dengan meraup popular votes (suara populer) terbanyak sepanjang sejarah “Negeri Paman Sam”.
Pada 12 tahun lalu Obama mendapat 69.498.516 suara yang merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah pemilu AS.
Lalu, sementara ini pada pemilu Amerika 2020 Biden yang merupakan wakil presiden dari Obama selama dua periode mendapat 74.857.880 (50,6 persen) suara.
Popular vote adalah suara publik yang dihimpun dari rakyat secara langsung. Nah, suara elektoral diperoleh dari popular vote. Biasanya, negara bagian memberikan semua suara elektoralnya untuk capres yang memenangkan popular vote.
Tidak peduli apakah seorang kandidat menang tipis, ia berhak mengamankan seluruh suara elektoral di negara bagian tersebut. Sebab dalam electoral vote, diberlakukan the winner takes all atau pemenang memperoleh segalanya.
Jadi, misalnya pasangan calon presiden A memeroleh 4 juta suara, sementara pasangan B meraih 3,8 juta suara menurut popular vote, pasangan A berhak atas 55 electoral votes. Jadi, kesimpulannya, popular vote mendukung perolehan electoral college dalam Pilpres Amerika Serikat.
Kolom Komentar post