(riau24jam.com) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang wilayahnya berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi yang meningkat kembali dan ditetapkan status ke level siaga pada Kamis, 5 November 2020, mengakibatkan warga sekitar gunung merapi berbondong-bondong ke pengungsian.
Adapun desa-desa yang masuk di dalam perkiraan daerah bahaya di DIY yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.
Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, tiga kabupaten teridentifikasi memiliki wilayah-wilayah desa yang masuk dalam perkiraan daerah bahaya, yaitu Magelang, Boyolali dan Klaten.
Itu ditetapkan setelah hasil identifikasi BNPB bekerja sama dengan stakeholder terkait, Kabupaten Sleman di DIY telah menetapkan status tanggap darurat dan itu berlaku sampai dengan 30 November 2020 nanti.
Berikut ini wilayah di tingkat desa dan kecamatan yang masuk dalam tiga kabupaten tersebut, Ngargomulyo, Krinjing dan Paten di Dukun, Magelang, Tlogolele, Klakah dan Jrakah di Selo, Boyolali dan Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante di Kemalang, Klaten.
Sedangkan tiga wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yakni Kabupaten Boyolali, Magelang dan Klaten, sedang mempersiapkan surat keputusan penetapan status.
Seperti yang disampaikan Kepala BNPB Doni Monardo kemarin, “Meskipun secara administrasi status keadaan darurat sedang dalam proses, pemerintah daerah telah melakukan kewaspadaan dalam mengantisipasi erupsi,” ujar Doni Monardo.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memonitor persiapan dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam upaya antisipasi, seperti evakuasi warga di tengah pandemi Covid-19.
“Bila tempat pengungsian belum layak agar koordinasikan dengan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB dan BPBD sehingga bisa tetap terjaga protokol Kesehatan,” tutupnya.
Kolom Komentar post