DURI, RIAU24JAM.COMĀ – Ini cerita di katakopi. Tapi aslinya, hiruk pikuk Pilkada rasa corona, memang sudah mendekati titik nadir, betapa tidak, komunitas anjing dan kucing pun muncul di saat pilkada, “doglovers and catlovers”.
“Meski mereka gak punya hak suara, tapi kucing dan anjing harus kita sayangi. Apalagi manusia yang punya hak suara”.
Jadi, jika satu suara manusia, tidak dihargai, berarti tidak menghargai demokrasi.
Meski Tom & Jerry, selalu nampak berkelahi, tapi sungguh di balik kegaduhan mereka berdua, menciptakan tontonan yang menarik, bagi siapa saja, tak mengenal usia.
Tak salah jika waktu pada tahun 2000 menobatkan Tom and Jerry sebagai Acara Televisi Terbesar Sepanjang Masa.
Seperti diketahui, Tom and Jerry merupakan karakter kartun yang diciptakan William Hanna dan Joseph Barbera.
Serial animasi produksiĀ MGM, Amerika yang bercerita tentang seekor kucing, berbulu abu-abu (Tom) dan si protagonis seekor tikus (Jerry) yang selalu bertengkar, dan berkejar-kejaran.
Kampanye adalah cara berbagi kasih sayang untuk memenangi pertandingan. KarenaĀ memahami, merebut dan membeliĀ hati rakyat, adalah tiga hal yang berbeda.
Pilkada tentu bukan tontonan film kartun, tapi politik Tom & Jerry, adalah politik hiburan menggemaskan, yang pantas menjadi perhatian, dan pelajaran.
Di depan layar televisi, Tom & Jerry seperti animasi demokrasi yang tak salah untuk diteladani.
“Selamat belajar demokrasi!”
Kolom Komentar post