DURI, Riau24jam.com – Terkuaknya dugaan pengelapan dana umat di gerai Kitamart Duri yang makin mencuat setelah menyeret nama Abdul Gaffar sebagai Ketua Dewan Pengawas di permasalahan yang membawa ratusan lebih investor dengan dana milyaran rupiah.
Sekarang permasalahan ini makin membengkak akibat timbulnya tiga nama Politisi elite di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membuat masyarakat terkejut khususnya yang berada di Kecamatan Mandau, Bathin Solapan, Pinggir, Talang Muandau dan umumnya di Kabupaten Bengkalis.
Ketiga Politisi elite di Kabupaten Bengkalis ini yang juga menyandang sebagai Ketua DPRD dari PKS tersebut adalah H Khairul Umam, H Abi Bahrun (Cabup Kabupaten bengkalis) dan Sanusi yang didengar masuk dalam jajaran pengawas Kitamart Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Korban yang bernama Sri Hartono saat dihubungi oleh Pekanbaru (dari salah satu media) via seluler mengaku bahwa Dirinya dimintai oleh Abi Bahrun yang sedang mencalon menjadi bupati Bengkalis agar tidak meributkan tetapi dia meminta untuk diganti uang mereka. Abi juga menawarkan kepada Sri Hartono untuk menjabat sebagai ketua koperasi, untuk bertujuan biar bisa di selesaikan namun tawaran itu tidak diterimanya dengan alasan untuk apa mengendarai mobil rusak.
“Kita sudah mempercayakan perkara ini kepada yang berwenang Polda Riau untuk diusut secara hukum, biar jelas titik permasalahan nya dimana,” kata Sri Hartono Minggu (2/2) kepada wartawan.
Sebelumnya kisruh benang kusut ini pernah ditangani oleh Polsek Mandau dan pada saat itu ketua Koperasi yang bernama Abdul Gafar sudah mengarah akan dijadikan sebagai tersangka oleh penyidik.
“Waktu itu di Polsek Mandau ada upaya jalur damai dengan perjanjian untuk mengganti uang anggota tapi hingga saat ini uang itu tak kunjung diRefund oleh pengurus Koperasi Kitamart Duri. Total saham senilai Rp. 1,247 Milyar yang dijanjikan untuk membangun tiga pintu gerai Kitamart V tapi sampai sekarang pun tidak terRealisasikan, sementara uang saham itu kita minta diRefund juga tak ditanggapi oleh Abdul Gafar,” tuturnya.
Bukan itu saja, Dibongkar Sri Hartono bahwa ia beserta korban lainnya ingin memberikan saham itu kepada pihak Koperasi Kitamart Duri karena adanya nama ketiga elite Politisi dari PKS tersebut sebagai Dewan pengurus.
“Kami sudah mengirimi surat terbuka untuk beliau bertiga. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan, terus terang kami percaya menanamkan saham disana karena ada nama mereka tapi malah begini endingnya,” kesalnya.
Sementara itu anggota DPRD Bengkalis dari Partai PKS Sanusi, SH saat dikonfirmasi via Whatsapp mengatakan tidak ada sangkut pautnya PKS dengan Kitamart. Secara organisasi, Kitamart merupakan koperasi yang tidak boleh menyangkut pautkan dengan Partai manapun.
“Saya bukan pengurus Kitamart Duri, memang dulu pernah di Dewan Pengawas itu pun tak lama cuma dua bulan tak lebih,” ujarnya.
Pas ditanyakan tentang keterlibatan Ketua DPRD Bengkalis H. Khairul Umam dan Cabup Kab.Bengkalis itu (H. Abi Bahrun), Sanusi SH meminta untuk menghubungi langsung yang bersangkutan karena dia kurang mengetahui atas hal tersebut.
“Saya tak menghalangi proses hukum. Tapi cuma ingin supaya bisa diselesaikan secara ukhuwah sesuai disyariatkan dalam agama karena di dalamnya terdapat kepentingan keumatan,” tegas Yung Sanusi panggilan akrab sanusi ini.
Disebutkan Sanusi, pihaknya juga sudah mengkonfirmasi kepada narasumber yang merupakan pihak Investor yakni Sri Hartono, untuk memberikan klarifikasi terkait pernyataannya yang diberikan kepada pihak media.
“Kita akan mengikuti langkah-langkah hukum apabila ditemukan bukti terkait pencemaran nama baik diri sendiri maupun partai PKS,” tandasnya.***
Kolom Komentar post